Pemetaan Agroklimat dengan Menggunakan Metode Klasifikasi Iklim Oldeman

Authors

  • Aqasha Raechan Anam STMKG

DOI:

https://doi.org/10.32585/edudikara.v7i3.293

Keywords:

Analisis Pemetaan, Agroklimat, Klasifikasi Iklim Oldeman

Abstract

Indonesia yang merupakan negara agraris, sangat memerlukan informasi iklim terutama klasifikasi iklim pada setiap wilayahnya. Sistem klasifikasi iklim yang banyak digunakan di Indonesia adalah klasifikasi Oldeman. Klasifikasi Oldeman digunakan karena mengaitkan hubungan antara iklim, jenis tanaman, dan waktu tanam yang sesuai di suatu tempat.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif terhadap data curah hujan dengan rentang waktu dari tahun 1991 hingga 2020 (10 tahun) terdapat beberapa data curah hujan yang hilang (missing data) sehingga diperlukannya tahap pencarian data curah hujan yang hilang dengan menggunakan rumus mencari missing data, menganalisis data dan pemetaan pos hujan. Hasil penelitian yang didapatkan dari observasi 24 stasiun pos hujan di wilayah Kabupaten Tegal menunjukkan rata-rata curah hujan bulanan memiliki bulan basah (> 200 mm) lebih banyak dibandingkan bulan kering (< 100 mm) yaitu total rata-rata perbulannya 6 berbanding 5. Dari peta Klasifikasi Oldeman wilayah Kabupaten Tegal menunjukkan sebagian besar masuk dalam zona iklim C3 dengan kondisi geografisnya didominasi dataran rendah ,  yang berarti setahun hanya ditanami padi satu kali dan untuk tanaman palawija disarankan untuk tidak ditanami di bulan kering dengan total desa yang mengalami berjumlah 134 desa dengan Kecamatan margasari, Balapulang, Jatinegara, Lebaksiu, Jatibarang, Slawi, Pangkah, Dukuhwaru, Kedungbanteng, dan Adiwerna.  

 

References

Yuliana. A. Z., (2020). ANALISIS ZONA AGROKLIMAT KLASIFIKASI IKLIM OLDEMAN DI KABUPATEN SUKOHARJO.

Sasminto et al. Analisis Spasial Penentuan Iklim Menurut Klasifikasi Schmidt-Ferguson dan Oldeman di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Sumber daya Alam & Lingkungan.

Fadholi, A., & Supriatin, D. (2012). Sistem pola tanam di wilayah Priangan berdasakan klasifikasi iklim Oldeman. Jurnal Geografi Gea, 12(2).

Harmoni, K. (2014). Analisis Persebaran Iklim Klasifikasi Oldeman Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Kusumo, I., & Septiadi, D. (2016). Tipe Iklim Oldeman 2011-2100 Berdasarkan Skenario RCP 4.5 dan RCP 8.5 di Wilayah Sumatera Selatan. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 3(3), 26-

Siregar, D. C., Anugrah, R. A., & Kusumah, B. W. (2021). KAJIAN CURAH HUJAN UNTUK PEMUKTAHIRAN TIPE IKLIM OLDEMAN DI WILAYAH KEPULAUAN RIAU. Jurnal Pertanian

Presisi (Journal of Precision Agriculture), 4(2), 88-99.

Azizah, S. N. Proyeksi Klasifikasi Iklim Oldeman Pulau Jawa berdasarkan Skenario Perubahan Iklim.

Fadholi, A., & Supriatin, D. (2012). Sistem pola tanam di wilayah Priangan berdasakan klasifikasi iklim Oldeman. Jurnal Geografi Gea, 12(2).

Sumiana, Y. (2012). IMPLIKASI PERUBAHAN SPASIAL DAN TEMPORAL CURAH HUJAN TERHADAP TIPE IKLIM OLDEMAN DAN POLA TANAM DI PULAU BALI (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

As-syakur, Abd. Rahman. “Evaluasi Zona Agroklimat Dari Klasifikasi Schimidt-Ferguson Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG).” Jurnal Pijar MIPA 3 1 (2009): 17-22.

Barus, Baba, dan U. S. Wiradisastra. Sistem Informasi Geografi; Sarana Manajemen Sumberdaya, Laboraturium Pengindraan Jauh dan Kartografi Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, 2002.

Boer, Rizaldi. “Penyimpangan Iklim Di Indonesia.” Makalah pada Seminar Nasional Ilmu Tanah dengan tema Menggagas Strategi Alternatif dalam Menyiasati Penyimpangan Iklim serta Implikasinya pada Tataguna Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2003.

Irianto, Gatot. “Implikasi Penyimpangan Iklim Terhadap Tataguna Lahan”, Makalah pada Seminar Nasional Ilmu Tanah dengan Tema Menggagas Strategi Alternatif dalam Menyiasati Penyimpangan Iklim serta Implikasinya pada Tataguna Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2003.

Irianto, Gatot, Le Istiqlal Amin, dan Elza Surmaini. Keragaman Iklim Sebagai Peluang Diversifikasi. Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 2000.

Lakitan, Benyamin. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Oldeman, L. R., I. Las, dan Muladi. The Agroclimatic Maps of Kalimantan, Maluku, Irian Jaya and Bali. Bogor: West and East Nusa Tenggara. Rest. Ins. Agric., 1980

Sosrodarsono, Suyono, dan Kensaku Takeda. Hidrologi Untuk Pengairan, Cetakan Keenam. Jakarta: Pradnya Paramita, 1987.

Tjasyono, Bayong. Klimatologi. Cetakan Ke-2. Bandung: IPB Press, 2004.

Winarso, Paulus Agus. “Variabilitas/Penyimpangan Iklim atau Musim Di Indonesia dan Pengembangannya.” Makalah pada Seminar Nasional Ilmu Tanah dengan tema Menggagas Strategi Alternatif dalam Menyiasati Penyimpangan Iklim serta Implikasinya pada Tataguna Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2003.

Aldrian, E. dan Susanto, R.D. (2003). Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature, Int. J. Climatol, 23:12, 1435-1452.

Bannu. (2003). Analisis Interaksi Monsun, Enso dan Dipole Mode serta Kaitannya dengan Variabilitas Curah Hujan dan Angin Permukaan di Benua Maritim Indonesia, Tesis, ITB, Bandung.

Berliana, S. (1995). The Spectrum Analysis of Meteorological Elements in Indonesia, Thesis, Nagoya University, Japan.

Lakitan, B. (1994). Dasar-dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Oldeman L.R. dan M. Frere. (1982). A Study of the Agroclimatology of the Humid Tropics of South-east Asia. WMO Interagency Project on Agroclimatology.

Paski, J. A. I dan Anjasman. (2015). Penggolongan Sel Awan Konvektif Penyebab Angin Kencang di Pesisir Barat Bengkulu Berdasarkan Gema Citra Radar (Studi Kasus 22 Februari 2014). Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG Jakarta).

Tjasyono, B. (2004). Klimatologi. Ed. Ke-2. Penerbit ITB, Bandung

Tjasyono, B. (2006). Meteorologi Indonesia 1. Karakteristik dan Sirkulasi Atmosfer. Jakarta, Penerbit BMG, Jakarta.

Downloads

Published

2022-09-30

How to Cite

Aqasha Raechan Anam. (2022). Pemetaan Agroklimat dengan Menggunakan Metode Klasifikasi Iklim Oldeman. Edudikara: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(3), 154–165. https://doi.org/10.32585/edudikara.v7i3.293

Issue

Section

Articles